Pada mulanya, bola golf adalah bola dari kayu. Pada abad ke-17, bola kayu digantikan dengan bola dari bulu angsa yang dibungkus kantong pembungkus dari kulit sapi. Bola dipres ketika bulu angsa dan kantong pembungkus masih basah lalu dijahit dan dicat. Sesudah kering, kantong kulit menyusut dan bulu angsa mengembang sehingga dihasilkan bola yang keras.
Nah kalian pasti tahu kalau bola golf itu permukaanya tidak rata alias cekung-cekung. Ternyata hal ini memiliki tujuan khusus, yaitu agar jarak yang ditempuh dapat lebih jauh. Menurut perancang bola golf, bola dengan permukaan yang rata hanya akan terlontar paling jauh sekitar 119 meter.
Bola serupa dengan cekungan-cekungan yang sesuai dapat mencapai dua kali lipat jarak itu. Cekungan tadi berguna untuk mengurangi daya hambat udara sehingga dapat memberi kemampuan pada bola golf untuk meluncur lebih jauh. Berikut penjelasan mekanismenya.
Aliran jenis ini disebut laminer. Untuk sebuah bola dengan permukaan halus, boundary layer terpisah dari permukaan bola terlalu dini, sehingga menciptakan turbulen yang lebar di belakang bola. Turbulen ini menimbulkan gaya gesek yang besar pada bola.
Ketika cekungan-cekungan kecil ditambahkan ke permukaan bola, maka akan menciptakan turbulensi di dalam (boundary layer) itu sendiri. Turbulen dalam (boundary layer) ini memiliki lebih banyak energi daripada laminar boundary layer (lihat gambar di atas), sehingga aliran udara akan terpisah lebih lambat dibandingkan dengan bola yang mulus.
Jika aliran udara ini terpisah lebih lambat, maka lebar turbulen udara di belakang bola akan lebih sempit, dengan kata lain akan mengurangi gaya gesek terhadap bola, sehingga bola bercekung akan bergerak lebih jauh daripada bola yang mulus.
source : http://wahw33d.blogspot.com/