1. Olahraga bisa membuat remaja lebih tinggi
Tinggi badan dipengaruhi oleh seberapa tinggi orangtua dan postur tubuh. Periode pertumbuhan tubuh yang cepat dimulai pada usia 11 tahun untuk anak perempuan dan 13 tahun anak laki-laki.
Variabel pertama ini memang tidak bisa diubah, tapi seseorang bisa menambah tinggi badan dengan memiliki postur tubuh yang baik. Jika seseorang berdiri tegak maka secara otomatis ia akan terlihat lebih tinggi.
2. Latihan kekuatan bisa menghambat pertumbuhan
Hal ini tidaklah benar. Olahraga seperti push up, sit up dan jongkok justru bisa membantu otot dan membentuk tubuh. Tapi memang hal ini bisa memiliki konsekuensi negatif jika dilakukan tidak benar. Untuk itu jika ingin melakukan latihan kekuatan dan angkat beban, sebaiknya mintalah bantuan pelatih untuk mengajari bagaimana cara melakukan yang benar.
3. Suplemen protein penting dikonsumsi
Hal ini tidaklah benar, karena terlalu banyak mengonsumsi protein secara berlebihan bisa mengganggu metabolisme ditubuh, salah satunya adalah menyimpan lemak di dalam tubuh.
Jika termasuk remaja yang aktif maka perlu 1 gram protein per kilogram berat badan setiap harinya. Namun jika atletis butuh 1-1,5 gram protein per kilogram berat badan.
4. Tubuh atletis bisa didapatkan dengan mudah
Untuk mendapatkan kebugaran secara keseluruhan seseorang perlu membangun stamina, kekuatan, kelenturan dan stabilitas. Salah satunya saat melakukan latihan kekuatan tidak bisa langsung, tapi harus bertahan dan dimulai dengan beban yang ringan terlebih dahulu.
Misalnya jika senang berjalan, maka berjalan secara teratur bisa membantu membangun stamina. Lalu meningkat dengan jalan menanjak untuk memperkuat otot kaki, meningkatkan kelenturan dengan melakukan peregangan, serta melatih stabilitas dengan berjalan di atas jalan yang tidak rata.
source : http://palingseru.com/