Blog Archive
-
▼
2011
(122)
-
▼
July
(36)
- Wagashi, Cemilan Khas Jepang Kreatif dan Bernilai ...
- Manusia Kutub Memiliki Otak Dan Bola Mata Lebih Besar
- Pelajaran Berharga Dari Seorang Tuna Netra
- Kisah Seseorang Yang Ditolak Bekerja di Microsoft ...
- 10 Kisah Penuh Motivasi
- 10 Desain Anak Tangga Unik dan Kreatif
- Kaus Kaki Bau Ampuh Mengundang Nyamuk
- Sistem Navigasi Semut yang Menakjubkan
- Kupu-Kupu Setengah Jantan Setengah Betina
- MIT Mencetak Sel Surya di Atas Kertas !
- Cara-Cara Hacker Menembus Website
- 11 Berlian Kuning Terbesar dan Terkenal
- 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia
- 10 Kemampuan Super Laba-Laba
- Penyakit yang Membuat Orang Lebih Jenius
- Halte - Halte yang Unik
- 10 Hal Paling Buruk di Dunia ini
- 8 Penemuan Terbesar Peradaban Manusia
- 8 Hewan dengan Keunikan Letak Mata dan Kegunaannya
- 7 Penyakit Paling Aneh Di Dunia
- Pantai Ngurbloat, Pantai dengan Pasir Putih Terhal...
- 10 Pulau Terasing Di Dunia
- Alasan Mengapa Kita Tidak Ingat Saat Lahir
- 5 Kapal kayu Terbesar yang Pernah di Bangun
- 5 Negara dengan Taman Terbaik di Dunia
- Innespace Seabreacher, "Lumba-lumba" yang Bisa Ter...
- Orang yang Suka Kencing di Malam Hari Berisiko Kem...
- Metropol Parasol, Bangunan Unik dengan Seni Arsite...
- Autisme, Suatu Penyakit ataukah Kelebihan pada Ses...
- Gas Sulfur, Pertanda Keberadaan Alien
- 10 Hal Menakjubkan pada Tubuh Manusia
- Keanehan Angka 11 dalam Peristiwa WTC
- Ternyata Manusia Bisa Melihat Medan Magnet
- Foto-Foto Serangga Menakjubkan
- Gagak Wariskan "Dendam" pada Keturunannya
- Mengapa Jari Keriput Saat Basah ?
-
▼
July
(36)
Friday, July 1, 2011
Gagak Wariskan "Dendam" pada Keturunannya
Sebuah penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terhadap gagak-gagak yang tinggal di kawasan Seattle, Washington, Amerika Serikat menunjukkan bahwa burung gagak bisa mengingat mana ‘manusia yang berbahaya’ bagi keselamatannya.
Hebatnya, burung ini bisa memberitahukan informasi ini pada anak-anaknya serta gagak-gagak lain.
Menurut John Marzluff, profesor dari University of Washington, kemampuan ini telah membantu spesies itu beradaptasi dengan sukses serta berkembang biak bersama dengan manusia.
“Perilaku setiap individu manusia terhadap hewan sangat berbeda dan berubah-ubah,” kata Marzluff, seperti dikutip dari ABC, 30 Juni 2011. “Berhubung manusia sering hadirkan ancaman bagi hewan, kemampuan mempelajari perilaku sosial ini sangat berguna bagi hewan,” ucapnya.
Pada percobaan, peneliti menggunakan topeng lalu menjebak, mengikat kemudian melepas 7 sampai 15 ekor burung di 5 kawasan yang berbeda di Seattle. Untuk mengetahui dampak penangkapan tersebut, selama 5 tahun kemudian, dilakukan penelitian terhadap perilaku burung itu terhadap orang-orang yang melintas di kawasan lokasi penangkapan.
Peneliti menggunakan topeng ‘penjahat’ atau topeng yang mereka pakai saat menjebak para burung. Setelah itu mereka membandingkannya dengan menggunakan topeng lain yang tidak ada kaitannya dengan penangkapan terhadap para tersebut.
Dalam 2 minggu setelah penangkapan, rata-rata 26 persen gagak ‘memarahi’ orang yang menggunakan topeng penjahat. Mereka mengganggu orang itu dengan mengepakkan sayap dan mengibaskan ekornya. Kadang, tindakan gagak yang pernah disakiti itu dibantu oleh gagak-gagak lain yang bergabung dan mengerumuni ‘penjahat’ tersebut.
Setelah lebih dari setahun, lebih dari 30 persen menyerang orang yang memakai topeng penjahat. Angkanya malah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 66 persen setelah tiga tahun dari waktu penjebakan terhadap gagak.
Marzluff menyebutkan, kawasan di mana gagak menyerang manusia yang menggunakan topeng ‘penjahat’ juga semakin meluas. Namun demikian, tidak ada perubahan pada perilaku gagak terhadap manusia yang menggunakan topeng ‘baik-baik’.
source : http://teknologi.vivanews.com/
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)