Blog Archive
-
▼
2011
(122)
-
▼
July
(36)
- Wagashi, Cemilan Khas Jepang Kreatif dan Bernilai ...
- Manusia Kutub Memiliki Otak Dan Bola Mata Lebih Besar
- Pelajaran Berharga Dari Seorang Tuna Netra
- Kisah Seseorang Yang Ditolak Bekerja di Microsoft ...
- 10 Kisah Penuh Motivasi
- 10 Desain Anak Tangga Unik dan Kreatif
- Kaus Kaki Bau Ampuh Mengundang Nyamuk
- Sistem Navigasi Semut yang Menakjubkan
- Kupu-Kupu Setengah Jantan Setengah Betina
- MIT Mencetak Sel Surya di Atas Kertas !
- Cara-Cara Hacker Menembus Website
- 11 Berlian Kuning Terbesar dan Terkenal
- 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia
- 10 Kemampuan Super Laba-Laba
- Penyakit yang Membuat Orang Lebih Jenius
- Halte - Halte yang Unik
- 10 Hal Paling Buruk di Dunia ini
- 8 Penemuan Terbesar Peradaban Manusia
- 8 Hewan dengan Keunikan Letak Mata dan Kegunaannya
- 7 Penyakit Paling Aneh Di Dunia
- Pantai Ngurbloat, Pantai dengan Pasir Putih Terhal...
- 10 Pulau Terasing Di Dunia
- Alasan Mengapa Kita Tidak Ingat Saat Lahir
- 5 Kapal kayu Terbesar yang Pernah di Bangun
- 5 Negara dengan Taman Terbaik di Dunia
- Innespace Seabreacher, "Lumba-lumba" yang Bisa Ter...
- Orang yang Suka Kencing di Malam Hari Berisiko Kem...
- Metropol Parasol, Bangunan Unik dengan Seni Arsite...
- Autisme, Suatu Penyakit ataukah Kelebihan pada Ses...
- Gas Sulfur, Pertanda Keberadaan Alien
- 10 Hal Menakjubkan pada Tubuh Manusia
- Keanehan Angka 11 dalam Peristiwa WTC
- Ternyata Manusia Bisa Melihat Medan Magnet
- Foto-Foto Serangga Menakjubkan
- Gagak Wariskan "Dendam" pada Keturunannya
- Mengapa Jari Keriput Saat Basah ?
-
▼
July
(36)
Monday, July 4, 2011
Gas Sulfur, Pertanda Keberadaan Alien
Molekul gas sulfur atau belerang bisa menjadi penanda adanya alien atau setidaknya kehidupan mikro. Demikian diungkapkan Renyu Hu, pelajar doktral Ilmu Keplanetan di MIT, dalam American Astronomy Society Meeting di Boston, 26 Mei 2011 lalu. Pendapat tersebut didasari fakta adanya kehidupan berbasis sulfur di Bumi.
Diketahui, banyak mikroba memakai senyawa sulfur untuk menghasilkan energi, persis seperti cara manusia menghasilkan energi dengan bantuan oksigen. Hu membuat simulasi guna meyakinkan orang terhadap pendapatnya. Ia membuat sebuah model planet yang berada di zona layak huni di sistem bintang mirip Matahari. Planet itu kaya nitrogen seperti Bumi, tetapi memiliki kandungan sulfur 1.000 kali lebih besar dari Bumi.
Menurut Hu, kehidupan berbasis sulfur di permukaan planet mengeluarkan sisa gas hidrogen sulfida (H2S). "Hidrogen sulfida dari permukaan punya dampak besar pada komposisi atmosfer suatu planet," kata Hu seperti dikutip Physorg, Kamis (30/6/2011).
Jika atmosfer suatu planet memiliki kadar H2S yang tinggi, maka bisa jadi planet tersebut memiliki kehidupan. H2S memang sulit dideteksi oleh astronom. Namun, H2S berlebih menyebabkan banyaknya sulfur aerosol yang bisa dideteksi dengan inframerah atau cahaya tampak.
Meski pendapat Hu masuk akal, fakta membuktikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan planet ekstra surya (di luar tata surya) yang berpenghuni di sistem bintang yang mirip dengan Matahari. Dengan demikian, pendapat Hu masih perlu dikaji.
Hu sendiri memperingatkan bahwa sulfur belum tentu menjadi tanda kehidupan. Bisa saja sulfur tersebut adalah hasil dari aktivitas vulkanik di planet tertentu. "Kami masih harus mengkaji asumsi ini secara menyeluruh," kata Hu.
Menurut Hu, H2S juga bukan satu-satunya gas yang bisa menjadi tanda kehidupan. "Kami ingin melihat sebanyak mungkin gas yang ada di atmosfer Bumi dan mengkaji apakah gas itu bisa menjadi penanda kehidupan," urai Hu. Hu melakukan eksperimennya kali ini bersama rekannya, Sara Seager dan William Baines.
source : http://sains.kompas.com/
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)